[Part 2.2] REVIEW CEMARA HOMESTAY & KENALAN DI ALUN-ALUN BATU
Pukul 2 siang semua berkumpul di bawah untuk memulai kegiatan pertama. Mas Chiko membawa 20 potongan kertas hvs putih yang masing-masing potongan di dalamnya sudah tertulis sebuah kata yang berkaitan dengan psikologi. Setiap anak berhak memilih/ mengambil 1 potong kertas, yang kemudian dari 1 kata yang dipunya harus mencari pasangannya yang berasal dari potongan-potongan yang lain. Ini sebenarnya adalah pengulangan dari apa yang sudah diajarkan di kelas, hanya metodenya bukan mengerjakan soal tetapi dikemas dalam permainan yang sebetulnya tak begitu susah, tetapi butuh ketelitian hoho.
Berbagai macam aksi adik-adik ini ketika berusaha menyelesaikan teka-tekinya. Ada yang sangat aktif mencari maksud di balik potongan kertas-kertas lain, ada yang lebih memilih menunggu temannya memanggil karena dianggap cocok, dan bahkan ada yang harus terpontang-panting kesana kemari karena beberapa orang cocok dengan kata yang dia punya. Tetapi pada akhirnya terbentuk sebuah kelompok baru dari kecocokan setiap kata pada potongan kertas tersebut. Yang unik dan mengherankan adalah masing-masing kelompok hanya terdapat 1 laki-laki lagi yang padahal potongan kertas dalam keadaan teracak, tiap orang pun bebas memilih dengan acak. Bahkan saat semua masih saling mencari kecocokan, aku sempat mempertanyakan Mas Chiko gimana jika ada kelompok yang laki-lakinya dobel. Ternyata hasilnya di luar dugaan.
Kelompok sudah terbentuk lagi, kini semua dipersilahkan bergantian segera mandi dan berkumpul kembali untuk melanjutkan kegiatan yang kedua. Tak lagi di dalam rumah, kami semua melaksanakan kegiatannya di salah satu tempat paling rame di kala sore sampai malam yang tak ada tiket masuknya. Tepat... Alun-alun Batu! Untuk kegiatan kedua ini adalah sebuah misi, dimana masing-masing kelompok harus berinteraksi dengan orang-orang tak dikenal yang sedang sliweran di area/ sekitar Alun-alun. Tak ada batasan apa yang perlu dibahas alias BEBAS! Hanya saja, ada 3 kriteria yang mereka harus penuhi. Apa saja kriterianya? Mencari lawan bicara yaang seumuran, usia di bawa mereka, dan yang terakhir di atasnya
Setelah intruksi sudah tersampaikan dan semua menangkap informasinya dengan jelas, kami semua langsung berangkat. Untuk menuju Alun-alun setiap kelompok bebas mau memesan Grab ataupun Gocar, karena keduanya tidak ada yang menyeponsori kami jadi tidak ada yang diprioritaskan hehe. Tak butuh waktu lama untuk menunggu, satu persatu mobil jemputan sudah tiba di depan untuk mengantar sesuai tujuan yang sudah dipesan. Waktu yang ditempuh untuk menuju Alun-alun sekitar 15 menit, tak perlu mengebut nanti kalau jatuh malah benjut. Sesampainya di Alun-alun, masing-masing tim sudah boleh menjalankan misinya. Bagaimanakah hasilnya? Berhasil terpenuhi? Ataukah mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya yang kemudian menjadi gagal?
To be continued...
.
#umarilahjalan
Komentar
Posting Komentar